Oleh Elly Agustina, S.Sos.I
Bisa membaca di  usia dini mungkin bukanlah segalanya. Ada hal yang 
lebih penting dari  kemampuan membaca, yang justru agak sering 
terlewatkan, yaitu bagaimana  membuat anak-anak senang dengan buku dan kegiatan membaca. 
Jika pembentukan kebiasaan membaca kurang dibangun, tak jarang, ada  
anak yang sudah bisa membaca tetapi tidak tertarik dengan buku.
Akan tetapi, tidaklah pula berlebihan jika orang tua mulai menyediakan 
media Belajar membaca  (apapun itu) pada saat anak-anak terlihat begitu 
antusias dengan buku  dan kegiatan membaca, meskipun mereka masih 
berusia balita atau bahkan  batita. Kontroversi tentang hal tersebut 
memang masih selalu hangat  dibicarakan dan tak pernah ada habisnya dari
 waktu ke waktu. Beberapa  pihak bahkan melarang orang tua atau guru 
untuk mengajarkan keterampilan  membaca pada usia dini, dengan alasan 
takut anak-anak jadi terbebani,  sehingga mereka menjadi benci dengan 
kata “Belajar”.
Namun sejauh pengalaman saya, selama prinsip belajar ‘fun’ yang dikembangkan, materi apapun yang diajarkan kepada anak usia dini selalu direspon dengan baik dan anak-anak suka untuk belajar. Mengajak anak-anak untuk belajar membaca menurut saya jauh lebih baik daripada membiarkan mereka menonton TV seharian. Tanpa kita sadari sesungguhnya anak-anak juga belajar sesuatu lewat TV, yang sayangnya lebih banyak berupa hal-hal negatif daripada hal-hal yang positif.
 Seputar metode belajar
Metode mengajar balita membaca sangatlah beragam. Karena begitu beragamnya, lagi-lagi kita akan menemukan perbedaan dasar pemikiran dari metode-metode tersebut. Meskipun kadang-kadang sering mencuat pertentangan yang tajam antar berbagai metode, kita tak perlu bingung. Kenali saja semua konsep yang ditawarkan, dan kenali pula gaya belajar anak-anak kita. Jika metode dan gaya belajar cocok, kita bisa lebih mudah memotivasi anak untuk belajar.
Metode mengajar balita membaca sangatlah beragam. Karena begitu beragamnya, lagi-lagi kita akan menemukan perbedaan dasar pemikiran dari metode-metode tersebut. Meskipun kadang-kadang sering mencuat pertentangan yang tajam antar berbagai metode, kita tak perlu bingung. Kenali saja semua konsep yang ditawarkan, dan kenali pula gaya belajar anak-anak kita. Jika metode dan gaya belajar cocok, kita bisa lebih mudah memotivasi anak untuk belajar.
Berdasarkan telaah saya, sejauh ini di dunia belajar ini dikenal 2  
metode besar, yaitu metode terstruktur dan metode tidak terstruktur  
(acak). Keduanya tidak lebih baik atau lebih jelek dari yang lainnya.  
Metode terstruktur dan tidak terstruktur (acak) bisa saling melengkapi  
sesuai karakter dua belahan sisi otak kita yang kini populer dengan  
istilah otak kiri dan otak kanan.
Otak kiri memiliki karakteristik yang teratur, runut (sistematis),  
analitis, logis, dan karakter-karakter terstruktur lainnya. Kita  
membutuhkan kerja otak kiri ini untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
  berhubungan dengan data, angka, urutan, dan logika.
Adapun karakteristik otak kanan berhubungan dengan rima, irama,  musik, 
gambar, dan imajinasi. Aktivitas kreatif muncul atas hasil kerja  otak 
kanan.
Melalui deskripsi tentang karakteristik dua belahan otak tersebut,  kita
 tentu bisa melihat bahwa keduanya tidak bisa dipisahkan dari  kehidupan
 kita. Apa jadinya para kreator-kreator seni jika tak punya tim  
manajemen yang handal. Bisa kita bayangkan pula sepi dan monotonnya  
dunia ini jika penghuninya hanyalah para ahli matematika atau akuntansi 
 yang selalu sibuk dengan angka. Secara personal, kita pun akan menjelma
  menjadi orang yang “timpang” jika tidak mampu menyeimbangkan kinerja 
dua  sisi otak kita. Kita pun bisa tumbuh menjadi orang yang “ekstrem” 
dalam  memandang belajar dan cara belajar.
Selain metode belajar, karakteristik anak-anak juga perlu kita  ketahui 
dan pahami agar kita bisa merancang model-model belajar yang  menarik 
minat anak. Beberapa karakteristik anak secara umum adalah  sebagai 
berikut:
1. Konsentrasi lebih pendek (relatif)
2. Tidak suka diatur/dipaksa
3. Tidak suka dites
Ketiga ciri tersebut jelas menunjukkan kepada kita bahwa mengajar  
balita membaca tak bisa dilakukan dengan cara-cara orang dewasa. Kita  
membutuhkan teknik-teknik yang lebih bervariasi dan adaptif terhadap  
kecenderungan anak-anak. Dan hanya satu kegiatan yang bisa melumerkan 3 
 karakteristik di atas yaitu BERMAIN. Mengapa? Karena dalam bermain  
anak-anak tidak menemukan tes, paksaan, dan batas waktu. Ketika  
bermainlah anak-anak menemukan kebebasan dirinya untuk berekspresi.  
Ketika bermain pula mereka menemukan kesenangan mereka.
Model-model belajar membaca untuk inspirasi
1.  Belajar membaca lewat kosa kata
Kosa kata adalah pembentuk kalimat. Lewat kosa kata yang makin beragam, kalimat yang kita keluarkan pun akan semakin kaya. Lewat kosa kata, anak-anak akan belajar tak hanya kemampuan membaca tetapi juga perbendaharaan dan pemahaman akan kata-kata yang akan mereka gunakan dalam berbicara.
Kosa kata adalah pembentuk kalimat. Lewat kosa kata yang makin beragam, kalimat yang kita keluarkan pun akan semakin kaya. Lewat kosa kata, anak-anak akan belajar tak hanya kemampuan membaca tetapi juga perbendaharaan dan pemahaman akan kata-kata yang akan mereka gunakan dalam berbicara.
Variasi yang bisa digunakan diantaranya, kartu kata yang disajikan  
dengan model Glen Doman, poster kata yang ditempel di dinding, buku-buku
  bergambar yang kalimatnya pendek dan ukuran hurufnya cukup besar.  
Prinsip yang dipakai dari metode tersebut adalah belajar dengan  
melakukannya. BELAJAR MEMBACA dengan MEMBACA.
Hal-hal khusus yang menyertai model ini adalah kemungkinan anak-anak  
untuk mengenal pola lebih lama. Artinya, bisa jadi untuk bisa  
benar-benar membaca semua kata yang diperlihatkan kepada mereka (meski  
belum diajarkan) membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung kecepatan
  anak.
2. Belajar Membaca lewat Suku Kata
Model ini paling banyak digunakan, terutama di sekolah-sekolah. Prinsip 
 dasarnya adalah terlebih dulu mengenali pola sebelum masuk pada fase  
membaca.
Belajar lewat suku kata misalnya ba bi bu be bo dan seterusnya juga  
memiliki efek tersendiri, diantaranya kecepatan membaca yang sedikit  
lambat jika tidak diiringi latihan langsung lewat buku atau  
bacaan-bacaan. Mengapa demikian? Karena anak-anak akan terbiasa dengan  
membaca pola lebih dulu baru membaca. Kerja otak kiri lebih dominan  
dalam hal tersebut.
Untuk mengimbanginya, kita harus lebih sering memotivasi anak untuk  
membaca kata-kata secara langsung lewat buku tanpa harus memilah suku  
katanya.
3.  Belajar membaca dengan mengeja
Model ini di awali dengan pengenalan huruf baru kemudian merangkainya menjadi gabungan huruf dan kemudian kata. Sebenarnya metode ini sudah jarang digunakan orang karena memang terbukti cukup sulit bagi anak.
Kerja otak kiri akan semakin dominan jika kita memakai metode ini.  
Anak-anak harus melewati tiga tahapan menuju kata, yaitu huruf, suku  
kata, lalu kata. Memang ada anak-anak yang bisa belajar dengan metode  
ini, tapi lagi-lagi latihan membaca kata secara intensif harus  
mengiringinya agar anak-anak merasa percaya diri untuk membaca.
Belajar Multi Metode
Adakalanya spesialisasi itu baik untuk mengenal kedalaman suatu ilmu,  
tapi dalam belajar membaca kita bisa mempergunakan multi metode  
sekaligus tanpa harus merasa tabu hanya karena teori yang kita peroleh  
dianggap paling rasional.
Dengan kata lain, kita bisa memperkenalkan pada anak-anak kita  
semuanya, huruf, suku kata, ataupun kosa kata. Catatan pentingnya tentu 
 saja: sajikan dengan perasaan riang sehingga anak-anak kita pun  
mendeteksi kegembiraan dan ketulusan yang kita berikan pada mereka. Hal 
 itu jauh lebih berarti dan lebih efektif daripada segudang metode  
terhebat sekalipun.
Tersisa dari itu semua, “kita memang tak boleh berhenti belajar”








Blog Baru
BalasHapusS1288poker adalah penyedia taruhan poker online dengan uang asli yang dapat dipercaya dan dapat di andalkan untuk memenuhi kebutuhan anda dalam bermain poker online menggunakan uang asli.
BalasHapusUntuk dapat bermain poker di S1288poker,com sangat mudah, anda dapat melakukan deposit minimal Rp.10.000,- dengan keuntungan semaksimal mungkin.
kelebihan lainnya adalah anda dapat bermain tanpa harus menghawatirkan adanya program atau penggunaan bot pada website S1288poker,com karena di S1288poker permainan player vs player. (PIN BBM : 7AC8D76B)