Kamis, 22 Januari 2015

BRAIN BASED LEARNING PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI



BRAIN BASED LEARNING
PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Oleh:
Elly Agustina




Banyak pakar yang melakukan pengkajian terhadap keberadaan otak manusia, Amerika mencanangkan tahun 1990-2000 sebagai brain era dengan melakukan banyak kajian yang menghasilkan temuan-temuan mutakhir tentang otak. Sebagaimana yang sudah jamak kita ketahui Otak sangat besar peran dan fungsinya pada keberlangsungan hidup manusia. Otak adalah bagian susunan saraf pusat (SSP) yang tersimpan dalam rangka tengkorak. Hubungan otak dengan bagian-bagian saraf lain di tubuh membentuk jalinan saraf yang mengatur seluruh kegiatan organ tubuh. otak mempunyai peran penting dalam perkembangan anak. Dengan berkembangnya otak anak tentu akan memungkinkannya memiliki berbagai kecakapan hidup yang akan berguna bagi proses survive dan aktualisasi diri anak di kemudian hari.


Pendahuluan
            Dalam dunia pendidikan ada banyak inovasi yang telah dilakukan, baik yang berkaitan dengan kurikulum, bahan ajar, media pembelajaran, model pembelajaran dan lain-lain. Brain based learning atau pembelajaran berbasis otak sebagai salah satu model pembelajaran sebenarnya mempunyai daya tawar tersendiri yang menarik untuk dikemukaan terlebih jika penerapannya diterapkan pada Pendidikan Anak Usia Dini.
Pendidikan anak usia dini merupakan ilmu interdisipliner, artinya melibatkan berbagai disiplin keilmuan seperti filsafat, kesehatan dan gizi, neurosains, psikologi dan lain-lain. Oleh karena itu seorang pendidik PAUD seyogyanya memahami dasar-dasar keilmuan tersebut.
           Taufiq Pasiak dalam buku Revolusi IQ/EQ/SQ mengambarkan betapa fatal akibat kerusakan otak bagi manusia. Jenderal Sudirman hanya dengan paru-paru yang sebelah mampu memenangkan Perang Gerilya, Paus Paulus Yohanes II mampu memimpin umat Katolik sedunia justru dengan jantung yang dipasangi alat pemacu (pacemaker). Mantan presiden Soeharto di saat sedang gencar-gencarnya isu reformasi dan pengusutan kasus-kasus yang menimpanya justru menurut diagnosa dokter mengalami gangguan otak yang menimbulkan gangguan kepribadian dan mengubah 180 derajat kepribadiannya. Demikian halnya dengan Prsiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid, konon kabarnya sikap-sikap politik presiden seperti inkonsistensi, suka berbicara sembarangan, megalomania, tidak sensitif, percaya diri yang tinggi dan berkurangnya pengendalian diri dianggap disebabkan gangguan pada otaknya.
            Masa Golden Age yang telah jamak diketahui sebagai masa lonjakan belajar pada periode hidup manusia. Berbagai potensi berkembang dengan pesat pada periode ini, baik kapasitas maupun kapasitas kognitif, fisik, emosional dan bahasanya. Yang tak kalah penting dan menjadi center segalanya adalah keberadaan otak. Penting bagi orangtua, pendidikan atau siapapun yang menaruh antusiasme pada dunia parenting untuk mengetahui perkembangan otak yang dimiliki anak agar mampu memberikan nutrisi dan perlindungan yang tepat bagi otak anak guna keberlangsungan hidup dan maksimalisasi potensi anak untuk masa depan.     

Perkembangan Otak Pada Anak Usia Dini
              Istilah perkembangan acapkali disandingkan dengan pertumbuhan dalam beberapa kesempatan terkadang justru kedua istilah ini menjadi rancu dan terkesan tumpang-tindih. Tumbuh menurut Patmonodewo berarti bertambah dalam ukuran. Pertumbuhan tidak hanya di pengaruhi oleh jumlah dan macam makanan yang dikonsumsi tubuh tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa hal seperti psikologis, perkembangan sosial, proses sosial atau hubungan antara pengasuh dan anak yang baik. Berbeda halnya dengan perkembangan yang diartikan sebagai perubahan dalam kompleksitas dan fungsinya. Lebih rinci ia menjelaskan bahwa perkembangan kognitif dan sosial anak dipengaruhi oleh  pertumbuhan sel otak dan perkembangan  hubungan antar sel otak, oleh karenanya meskipun masih dalam kandungan kondisi kesehatan dan gizi yang diberikan Ibu akan mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak.
         Hamalik menambahkan bahwa dalam literatur pendidikan dan psikologi, pertumbuhan (growth) meliputi kematangan, perkembangan dan belajar. Kematangan lebih bersifat biologis karena menunjuk pada proses intrinsik dari pencapaian tahap-tahap perkembangan anak, sedangkan perkembangan menunjuk kepada perubahan yang progresif pada organisme tidak saja secara fisik tetapi juga dalam segi fungsinya dan belajar sendiri merupakan aspek perkembangan yang menunjuk kepada perubahan perilaku sebagai hasil praktik dan pengalaman.
            Senada dengan pendapat tersebut, menurut Hurlock pertumbuhan tidak saja menjadikan tubuh anak lebih besar secara fisik, tetapi struktur organ dalam dan otak pun turut meningkat. Pertumbuhan otak tersebut menyebabkan anak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk belajar, mengingat dan berpikir. Karenanya peretumbuhan lebih bersifat kuantitatif sehingga lebih mudah untuk diukur Sebaliknya perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif. Ia dapat didefenisikan sebagai deretan progresif dan perubahan yang teratur dan koheren. Progresif menandakan perubahan terjadi secara terarah maju bukan mundur, sedangkan koheren dan teratur menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dengan apa yang terjadi sebelumnya.
            Bila melihat berbagai defenisi di atas, secara samar terlihat bahwa sesungguhnya otak mempunyai peran penting dalam perkembangan anak. Dengan berkembangnya otak anak tentu akan memungkinkannya memiliki berbagai kecakapan hidup yang akan berguna bagi proses survive dan aktualisasi diri anak di kemudian hari.      
            Kata brain dalam bahasa Inggris yang berarti otak  berasal dari kata Anglo Saxon, braegen. Orang Yunani menyebutnya enkephalos dari kata encephalon yang kemudian digunakan sebagai istilah kedokteran untuk menyebut otak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, otak diartikan sebagai kumpulan saraf-saraf yang menjadi isi kepala alat berpikir. 
         Otak adalah bagian susunan saraf pusat (SSP) yang tersimpan dalam rangka tengkorak. Hubungan otak dengan bagian-bagian saraf lain di tubuh membentuk jalinan saraf yang mengatur seluruh kegiatan organ tubuh. Otak mempunyai cara kerja yang sungguh menakjubkan. Struktur otak yang ada akan berpengaruh pada perilaku, metabolisme, pelepasan hormon dan aspek fisiologi tubuh lainnya.
Sebagai bagian sensitive, otak dijaga oleh lima penjaga utama yang dikenal dengan singkatan SCLAP: S (Skin, termasuk rambut kepala), C (subCutan tissue), lapisan bawah kulit yang banyak mengandung pembuluh darah), A (musculo Aponeurotica, otot-otot di kepala), L (subaponeurotic Layer, mengandung sedikit pembuluh darah) dan P (Pericarnium, tulang-tulang kepala) setelap SCLAP masih ada “kertas” pembungkus otak (meningen) yang terbagi atas bagian yang keras (durameter) dan lembut (piameter). Beberapa bagian penting dan dapat dijelaskan pada bagian otak antara lain: Otak depan yang terdiri dari:
a.    Otak besar (cerebrum), berupa bongkahan-bongkahan besar yang terlihat terbelah dua di dalam rongga tengkorak. Alur yang membaginya disebut fissure longitudinal, belahan atau bagiannya disebut hemispher. Inilah yang kemudian diistilahkan hemispher kanan (otak kanan) dan hemispher kiri (otak kiri). Otak kiri mengatur hal-hal yang bersifat rasional seperti matematika atau bahasa dan otak kanan mengatur hal-hal yang bersifat “irrasional” atau intuitif dan berhubungan dengan seni.
Kulit otak yang membungkus bongkahan atau lobus otak dengan berbagai variasi sehingga kita dapat membedakan belahan satu dengan belahan lainnya. Beberapa bongkahan tersebut antara lain: lobus frontal (di depan/dahi, bertanggungjawab pada kegiatan: gerakan yang disengaja, berpikir, kepribadian, perencanaan dan penyusunan konsep), lobus occipital (di belakang kepala, mengatur kerja penglihatan), lobus temporal (di seputaran telinga, bertanggungjawab terhadap persepsi, pemrosesan bahasa, pendengaran, ingatan, suara dan bunyi) dan lobus parietal (di puncak kepala, bertanggungjawab pada kegiatan berpikir dan pengaturan memori, menunjukkan lokasi spasial, perhatian dan kendali motorik).
b.   Talamus, bertanggungjawab menyalurkan informasi yang masuk ke bagian-bagian penting otak.  
c.  Hipotalamus, bagian ini mengatur rasa lapar, kenyang, perilaku seksual, secara khusus juga mengatur keseimbangan tubuh seperti suhu, tekanan darah dan detak jantung.

Perkembangan Otak di Usia Dini
Terkait dengan perkembangan otak, Lily menyebutkan bahwa otak manusia mengalami dua perkembangan. Pertama Filogenetik, yakni perkembangan dari kelompok sel, ikan, amfibi, reptil dan mamalia. Kedua Ontogenetik, pada perkembangan Ontogenetik inilah terjadi “ Brain Growth Spurt“ ( laju cepat perkembangan otak) yang mulai terbentuk dari usia janin 4 bulan  sampai umur 2 tahun setelah lahir. Laju perkembangan tersebut secara tidak langsung dibuktikan oleh bertambahnya berat otak, 50 gram dalam bentuk Janin, 400 gram saat lahir, 1000 gram di usia 18 bulan dan melambat pada masa pubertas 1375 gram untuk berat otak anak laki-laki dan 1250 gram anak perempuan.
Berk menyebutkan bahwa antara umur 2 dan 6 tahun, otak meningkat dari 70 % menjadi 90 % di usia dewasa. Irianto dalam buku “ Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis “ menjelaskan tentang pertumbuhan otak. Otak tumbuh jauh sebelum bayi lahir, dalam bentuk embrio ia mulai dicetak pada usia 3 minggu, saat terbentuk silinder penuh berisi cairan yang diketahui sebagai tabung “neural” yang kemudian mengalami pembelahan 250 ribu kali per menit, saat itu otak dan simpul saraf telah terkoneksi. Selanjutnya pada usia 6 Minggu kegaduhan otak yang disebabkan oleh adanya pembelahan tersebut semakin menjadi, hal ini berkaitan pula dengan munculnya pembuluh darah dalam jumlah yang sangat banyak yang bertugas untuk menyalurkan zat asam (oksigen) ke setiap sel. Di tahun pertama otak anak mengalami perubahan luar biasa dan mulai memproduksi triliunan koneksi.
Selama dua tahun pertama anak mengalami perkembangan otak dan hubungan antar sel (koneksi) terbesar sepanjang hidupnya. Setahun kemudian anak mempunyai lebih dari 300 triliun koneksi yang mungkin tidak akan terjadi lagi sepanjang hidupnya.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya otak mengandung bermilyar-milyar sel otak (sel neuron) yang terus tumbuh sampai usia 2 tahun dan menetap sesudahnya. Selanjutnya perkembangan tersebut dilanjutkan oleh “nerve cell connection”. Neuron yang terdiri dari badan sel dan cabang-cabanya (dendrit sebagai penerima impuls dan neurit  penyalur impuls dari badan sel), hubungan antar dendrite disebut sinaps akan menimbulkan terjadinya komunikasi antar sel neuron. Komunikasi sinaps terus mengalami perubahan dan modifikasi. Pertumbuhan dendrite atau sinaps ini akan menimbulkan kapasitas otak yang lain yakni plastisitas otak.
      Sistem saraf janin dan bayi berbeda dengan orang dewasa, baik struktur maupun fungsinya. Perkembangan otak janin pada beberapa minggu sampai 6 bulan pertama kehamilan, sangat pesat karena peningkatan jumlah sel otak yang menyebabkan kenaikan berat otak. Pada manusia bagian terbesar dari periode perkembangan pesat terjadi pada masa post-natal (setelah lahir) yang berlanjut sampai anak berusia 3 tahun.
Kecepatan berkembangnya otak pada periode ini dapat diamati dari cepatnya otak bertambah berat yaitu dari 400 gr atau 25 persen waktu lahir menjadi hampir 3 x lipatnya atau 75 persen setelah tahun kedua. Myelinasi terjadi saat anak masih dalam kandungan dan berlanjut setelah kelahiran. Myelinasi jalan visual terjadi sesaat setelah kehiran hingga bulan pertama, sedangkan myelinasi auditori berlangsung hingga usia 4 atau 5 tahun dan beberapa aspek myelinasi lainnya pada masa remaja. Dalam dua tahun pertama juga terjadi peningkatan drastis hubungan sinapsis, yang diikuti oleh pemutusan secara bertahap di tahun pertengahan hingga akhir prasekolah.
       Daerah-daerah otak tidak matang dengan serta-merta ketika baru lahir, myelinasi pada lobus frontal di tahun pertama memungkinkan anak memiliki kendali psikologis terhadap dirinya seperti aktivitas tidur dan gerakan refleks. Di usia 2 bulan, pusat kendali motoriknya berkembang hingga memungkinkannya secara tiba-tiba mampu mengenggam objek yang dekat dengannya, usia 4 terbentuk hubungan neural yang memungkinkan terbentuknya kedaalaman persepsi dan di bulan ke 12 pusat bicara anak mulai diseimbangkan sehingga memungkinkan berbagai keajaiban seperti pengucapan kata pertamanya. Myelinasi bagian otak yang berhubungan dengan perhatian yang terfokus tidak lengkap hingga usia 4 tahun. Antara umur 3-6 tahun, area lobus frontal tumbuh cepat yang menimbulkan kemampuan perencanaan, pengaturan tindakan baru dan kemampuan kosentrasi dan baru di usia 6 hingga masa puber, terjadi perkembangan lobus temporal dan pariental yang memainkan peran bahasa dan hubungan spasial pada anak.
Berk mengungkapkan bahwa ”as formation of synapses, cell death, myelination and synaptic pruning occur, preschoolers improve in a wide variety of skills, physical coordination, perception, attention, memory, languagge, logical thinking and imagination”. Kita bisa memahaminya bahwa pembentukan sinapsis, kematian cell, myelinasi dan terjadinya pemangkasan sinaptis pada anak prasekolah akan memperbaiki atau memperluas aneka jenis kemampuan, kordinasi fisik, persepsi, perhatian, memori, bahasa, pikiran logis dan imajinasi yang dimiliki olehnya.
       Stimulasi lingkungan sangat diperlukan karena adaptasi otak dengan stimulus lingkungan inilah yang akan menimbulkan “dendritic sprouting”, makin banyak anak diberi stimulus dengan lingkungan maka anak tersebut akan semakin cerdas. Jadi pada 2 tahun pertama merupakan kesempatan emas untuk bagi orangtua dan guru namun dengan adanya teori yang menyebutkan bahwa sel neuron dapat terus tumbuh sampai usia berapapun.
Menginjak usia sekitar sepuluh tahun misalnya, Sekitar  separuh hubungan telah mati pada kebanyakan anak, tetapi masih meninggalkan sekitar 500 triliun yang akan bertahan sepanjang hidupnya. Hingga usia 12 tahun, Otaknya sudah dilihat sebagai spons super yang paling banyak menyerap sejak kelahiran hingga usia sekitar 12 tahun. Selama tahap ini dan khususnya di tiga tahun pertama; bahasa, dasar-dasar berpikir, tingkah laku, pandangan, karakteristik lain dan bakat diletakkan pondasinya.  Maka kesempatan emas pun akan lebih terbuka untuk memberikan asupan dan stimulus yang tepat untuk otak anak.     
Perkembangan otak dipengaruhi faktor genetik dan stimulasi lingkungan baik kualitas maupun kuantitas, yang hal ini menyebabkan keanekaragaman individual yang tidak identik. Periode perkembangan cepat dari otak ini merupakan peluang emas yang tidak boleh dilewatkan. Yang harus ditekankan adalah otak bayi menunggu pengalaman seperti rangkaian penglihatan, bau, suara, sentuhan, bahasa dan kontak mata untuk menentukan bagaimana hubungan antar neuron terbentuk.
         Terkait dengan kecerdasan anak,  Dr. Richard Masland, Direktur Institut Penyakit Saraf dan Kebutaan di Amerika Serikat menyebutkan 3 faktor yang bekerjasama menentukan kecerdasan anak, yakni:
1.      Keadaan otak anak beserta susunan sarafnya merupakan turunan dari orangtua.
2.      Perubahan atau kerusakan pada susunan saraf yang diakibatkan oleh cidera atau penyakit baik pra maupun pasca lahir.
3.      Lingkungan dan pengalaman anak itu sendiri
Donald Holding Hebb, seorang pakar neurofisiologis justru menyebutkan bahwa inteligensi berasal dari pengalaman, tidak ditentukan secara genetik, sehingga pengalaman masa kecil lebih mempengaruhi kecerdasan dibandingkan pengalaman yang didapat saat anak telah dewasa.
Sebagai sistem saraf pusat, otak seringkali dikatkan dengan kecerdasan. Beberapa literatur memang menyebutkan hubungan antara keduanya. Kecerdasaan tidak berdiri tunggal banyak faktor yang mempengaruhinya termasuk asupan gizi pada saat pertumbuhan sel-sel otak. Apabila seorang anak dalam periode terpenting pembentukan otak 0-3 tahun kebutuhan gizinya terpenuhi terutama protein maka sel-sel otaknya akan tumbuh optimal, semakin banyak sel otak yang tumbuh berpengaruh pada besarnya potensi kecerdasaan yang dimiliki anak.
            Untuk memaksimalkan potensi otak yang dimiliki setiap anak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan para pendidik dan orang tua:
1. Memberi asupan gizi yang cukup. Ada beberapa jenis makanan yang baik untuk perkembangan otak, antara lain: Ikan laut dan sayuran hijau. Makanan instan yang banyak beredar di pasaran dengan bahan pewarna, penguat rasa dan pengawet memang disukai anak-anak, konsumsi yang berlebihan dan terus-menerus dapat menimbulkan gangguan pada susunan syaraf otak.
2.  Memberikan perlakuan positif, seperti rasa kasih sayang, penghargaan dan motivasi. Pada pembahasan mengenai mindset, perlakuan positif apalagi bila hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang akan sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang.
3.   Memberi stimulus permainan dan pengalaman baru pada anak. Dalam berbagai literatur disebutkan bahwa permainan apalagi yang dilakukan dalam kondisi yang menyenangkan akan membantu perkembangan otak anak karena sesungguhnya sambungan-sambungan otak menunggu pengalaman-pengalaman baru yang diperoleh anak agar bisa tersambung dan membentuk informasi baru, pengalaman ini dapat diperoleh anak dari alat inderanya atau melalui permainan yang dilakukannya. Beberapa penelitian juga menyebutkan pengaruh musik terhadap perkembangan otak anak, tidak hanya musik klasik tetapi musik-musik yang “sehat” pun dapat merangsang perkembangan otak anak.
4.   Memberikan keamanan dan menjaganya dari hal-hal yang dapat merusak otak. Beberapa hal yang harus diantisipasi adalah:
a.    Bahaya penyakit (seperti: campak dan polio).
b.    Cidera karena kecelakaan.
c.   Racun. 
Penutup
            Struktur otak manusia memang ditentukan secara genetis, namun fungsinya sangat bergantung dengan interaksi anak dengan lingkungannya, karenanya anak di masa golden age, masa pembentukan otaknya harus diberi berbagai pelayanan; memberikan rasa aman dan  kasih sayang, memperkaya stimulus, memperhatikan kesehatan dan keamanannya serta memberikan pendidikan sedini mungkin.  




Daftar Pustaka

Berk, Laura E. Development Through the Life Span. Printed in the United States of America, 2006.
Departemen Pendidikan Nasional. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Diknas, 2007.
Echols Jhon M & Hasan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia. cet. XXVI Jakarta: Gramedia, 2005.
Fridani, Lara dkk. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
Given, Barbara K. Brain Based Teaching. Bandung: Kaifa, 2007.
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009.
Hergenhahn, BR & Mathew H Olson. Theories Of Learning. Alih Bahasa. Tri Wibowo. Jakarta: Kencana, 2008.
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga, tt.
Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005.
Pasiak, Taufik. Revolusi IQ, EQ, SQ Menyingkap Rahasia Kecerdasan Berdasarkan Al-Qur’an dan Neurosains Mutakhir. Bandung: Mizan, 2008.
Patmonodewo, Soemiarti. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Santrock, John W. Child Development. terj. Mila Rahmawati & Anna Kuswati. Jakarta: Erlangga, 2007.
Staf IQEQ, “Perkembangan Otak” (http://yudhim.blogspot.com/2008/01/ perkembangan-otak-i.html) dalam Google, co.id. diakses tanggal 16 Februari 2010.
Silberg. Jakckie. Brain games (Permainan yang Merangsang Otak Anak). Alih Bahasa. Alexander Sindoro. Batam: Karisma Publishing Group, 2004.
Suharso & Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya, 2005.
Sujiono, Nurani Yuliani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks, 2009.
Sunartyo, Nano. Membentuk Kecerdasan Anak Sejak Dini. Jogjakarta: Think, 2006.
Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak dalam Islam Jilid I. cet. III. Jakarta: Pustaka Amani, 1994. 
Yudi, “Perkembangan Otak” (http://www.f-buzz.com/2009/01/18/perkembangan-otak-di-awal-awal-tahun/) dalam Google.co.id. diakses tanggal 16 Februari 2010.



1 komentar:

  1. S1288poker adalah penyedia taruhan poker online dengan uang asli yang dapat dipercaya dan dapat di andalkan untuk memenuhi kebutuhan anda dalam bermain poker online menggunakan uang asli.
    Untuk dapat bermain poker di S1288poker,com sangat mudah, anda dapat melakukan deposit minimal Rp.10.000,- dengan keuntungan semaksimal mungkin.
    kelebihan lainnya adalah anda dapat bermain tanpa harus menghawatirkan adanya program atau penggunaan bot pada website S1288poker,com karena di S1288poker permainan player vs player. (PIN BBM : 7AC8D76B)

    BalasHapus